CAMPUS SMP PLUS AL-AMANAH

CAMPUS SMP PLUS AL-AMANAH

SMP PLUS AL-AMANAH

SMP PLUS AL-AMANAH
RUANG BELAJAR SISWA

Jumat, 08 Maret 2013

RESENSI NOVEL


NOVEL SASTRA 
Judul: Pertemuan Jodoh
Pengarang: Abdoel Moeis
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakan Tahun: 1933
Ringakasan
Ratna, seorang murid Frobelkweeschool, secara tidak sengaja berkenalan dengan seorang pemuda bernama Suparta dalam kereta yang membawanya dari Jakarta ke Bandung. Suparta berusaha mencarikan tempat duduk buat gadis itu, yang semula dipenuhi barang-barang milik sepasang suami istri Tionghoa. Di Stasiun Cimahi, suami istri Tionghoa itu ditahan karena terbukti membawa narkoba.
Pekenalan tersebut ternyata membekas di hati kedua orang itu. Suparta pun setelah sampai, mengantarkan Ratna ke depan sekolahnya. Selanjutnya, mereka saling surat menyurat. Beberapa bulan kemudian, Suparta yang murid Stovia itu mengutarakan niatnya untuk memperistri Ratna. Meskipun tidak secara tegas, namun Ratna menyambut baik niat Suparta. Ia pun bersedia menghabiskan liburanya di Sumedang untuk berkenalan secara baik-baik dengan keluarga Suparta. Ibu Suparta termasuk ‘menak baheula’ yaitu orang turunan bangsawan yang masih berpegang teguh pada keadaan dan adat lembaga zaman dahulu.
Sambutan ibu Suparta ternyata tidak begitu ramah. Ratna kecewa terhadap sikap Nyai Raden Tedja Ningrum yang memandang rendah Ratna setelah tahu Ratna bukan keturunan bangsawan. Ibu Suparta bahkan menyinggung-nyinggung nama gadis lain yang dianggapnya lebih pantas untuk Suparta yang tidak lain adalah teman sekelas Ratna di Frobelkweeschool.
Ratna kemudian memutuskan untuk melupakan Suparta. Berita pertunangan Suparta dengan Nyai Raden Siti Halimah alias “Dewi Kekok” tidak membuatnya putus asa. Namun, kemalangan lain harus ia terima. Usaha pembakaran dapur milik ayahnya, Tuan Atmaja, bangkrut. Akhirnya Ratna harus keluar dari sekolahnya.
Cobaan-cobaan tersebut tidak membuat Ratna putus asa. Ia pun memutuskan untuk segera mencari pekerjaan. Gaji yang ia terima sebagai pelayan toko, ia gunakan untuk membiayai sekolah adiknya, Sudarma. Namun, baru empat bulan bekerja, toko itu harus ditutup atas perintah pengadilan. Ratna kembali melamar di kantor advokat. Namun, ia mengurungkan niatnya karena si advokat itu menggodanya. Dalam sebuah keadaan bingung, ia lewat di depan sebuah rumah besar. Ia berpikir untuk menjadi seorang pembantu rumah tangga. Ia pun menjadi pembantu Tuan dan Nyonya Kornel.
Sementara itu, Suparta yang sudah menjadi dokter tetap berusaha menjumpai Ratna kembali. Ia telah kehilangan jejak kekasihnya itu. Ia juga menyesalkan keputusan ibunya yang menentang keinginanya memperistri Ratna. Namun, ketika sikap ibunya melunak, Suparta malah kehilangan jejak Ratna. Berkat pertolongan direktrisFrobelkweeschool, Suparta mendapat alamat orangtua Ratna di Togagapu. Ternyata di rumah orangtua Ratna, Suparta juga tidak bertemu gadis itu. Orangtua Ratna yang melihat kesungguhan hati Suparta, memberikan alamat tempat kerja Ratna di Kebon Sirih. Alangkah terkejutnya Supatrta mendapatkan bahwa Ratna dan adiknya sudah berangkat ke Jakarta dan rumah tempat Ratna bekerja tidak mengetahui tujuan Ratna ke Jakarta.
Sementara itu, selama Ratna bekerja menjadi pembantu di rumah keluarga Kornel, berbagai cobaan harus ia terima dengan tabah, Kehadiranya sebagai pembantu baru di keluarga itu tak luput dari rasa iri Jene, pembantu yang bekerja di rumah keluarga Kornel. Hingga suatu hari Ratna dituduh mencuri perhiasan nyonya kornel atas tuduhan Jene. Ratna kemudian dibawa ke kantor polisi. Ketika para polisi yang menjaganya lengah, ia melarikan diri, kemudian terjun ke sungai di jembatan Kwitang. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Dalam keadaan sekarat ia dibawa ke rumah sakit.
Sangat kebetulan bahwa dokter yang merawat Ratna adalah Suparta. Pertemuan itu tentu saja membesarkan hati Ratna dan Suparta. Keyakinan Suparta bahwa Ratna tidak bersalah, ikut mempercepat pemulihan wanita itu. Untuk memulihkan nama baik Ratna, Suparta menyewa pengacara terkenal untuk membantu Ratna di pengadilan. Karena bagaimanapun, Ratna masih harus menghadapi pengadilan.
Di pengadialn terbukti bahwa Ratna tidak bersalah. Si pelaku ternyata adalah Amat, kekasih Jene. Pembantu keluarga Kornel yang bernama Jene ternyata diperalat oleh Amat. Pengadilan memutuskan bahwa Amat diberi hukuman lima tahun penjara, sementara Jene tidak diberi hukuman apapun walaupun ia sebenrnya juga ikut dituntut.
Sidang pengadilan telah mempertemukan Suparta dengan Sudarma, adiknya, yang menjadi saksi pertama, Atas kesepakatan Suparta dengan Sudarma, Ratna harus beristirahat dia pavilion “Bidara Cina”. Gadis itu tidak boleh bertemu sembarang orang kecuali Suparta yang memeriksa kesehatanya setiap sore. Lambat laun kesehatan Ratna mulai membaik dan dia juga mulai ingat segalanya termasuk hubunganya dengan Suparta.
Begitu keluar dri rumah itu. Suparta segera melamar Ratna untuk kedua kalinya dan segera memaksa Ratna untuk melakukanya hari itu juga. Kedua pihak keluarga segera melaksanakanya, dan selesai upacara, Ratna dan Suparta pindah ke Togagapu dimana rumah orangtua Ratna sudah lebih besar berkat Suparta. Suparta dan Ratna segera pindah ke rumah sebelah orangtua Ratna yang sengaja dibeli Suparta untuk hadiah pernikahan.
Opini:
Saya merasa bahwa novel ini sangat menarik. Dimana perkembangan cerita yang sangat luarbiasa dari awal cerita Ratna masuk sekolah hingga ia ditolak oleh keluarga Suparta, orangtuanya bangkrut, ia mendapatkan pekerjaan, hingga ia menikah dengan Suparta. Penggambaran karakter oleh Abdoel Moeis juga sanagt menarik. Beliau menggambarkan karakter dengan sangat detail dan menarik. Secara keseluruhan, novel ini adalah novel yang cocok dibaca oleh siapapun.
Moral:
- Jodoh tidak akan lari kemana-mana asalkan kita percaya.
- Kebenaran pasti menang.
- Berjuanglah menghadapi masalah sberapa beratpun masalh itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar