NOVEL SASTRA
Judul: Pertemuan Jodoh
Pengarang:
Abdoel Moeis
Penerbit:
Balai Pustaka
Cetakan
Tahun: 1933
Ringakasan
Ratna,
seorang murid Frobelkweeschool,
secara tidak sengaja berkenalan dengan seorang pemuda bernama Suparta dalam
kereta yang membawanya dari Jakarta ke Bandung . Suparta berusaha
mencarikan tempat duduk buat gadis itu, yang semula dipenuhi barang-barang
milik sepasang suami istri Tionghoa. Di Stasiun Cimahi, suami istri Tionghoa
itu ditahan karena terbukti membawa narkoba.
Pekenalan
tersebut ternyata membekas di hati kedua orang itu. Suparta pun setelah sampai,
mengantarkan Ratna ke depan sekolahnya. Selanjutnya, mereka saling surat menyurat. Beberapa
bulan kemudian, Suparta yang murid Stovia itu mengutarakan niatnya untuk
memperistri Ratna. Meskipun tidak secara tegas, namun Ratna menyambut baik niat
Suparta. Ia pun bersedia menghabiskan liburanya di Sumedang untuk berkenalan
secara baik-baik dengan keluarga Suparta. Ibu Suparta termasuk ‘menak baheula’
yaitu orang turunan bangsawan yang masih berpegang teguh pada keadaan dan adat
lembaga zaman dahulu.
Sambutan
ibu Suparta ternyata tidak begitu ramah. Ratna kecewa terhadap sikap Nyai Raden
Tedja Ningrum yang memandang rendah Ratna setelah tahu Ratna bukan keturunan
bangsawan. Ibu Suparta bahkan menyinggung-nyinggung nama gadis lain yang
dianggapnya lebih pantas untuk Suparta yang tidak lain adalah teman sekelas
Ratna di Frobelkweeschool.
Ratna
kemudian memutuskan untuk melupakan Suparta. Berita pertunangan Suparta dengan
Nyai Raden Siti Halimah alias “Dewi Kekok” tidak membuatnya putus asa. Namun,
kemalangan lain harus ia terima. Usaha pembakaran dapur milik ayahnya, Tuan
Atmaja, bangkrut. Akhirnya Ratna harus keluar dari sekolahnya.
Cobaan-cobaan
tersebut tidak membuat Ratna putus asa. Ia pun memutuskan untuk segera mencari
pekerjaan. Gaji yang ia terima sebagai pelayan toko, ia gunakan untuk membiayai
sekolah adiknya, Sudarma. Namun, baru empat bulan bekerja, toko itu harus
ditutup atas perintah pengadilan. Ratna kembali melamar di kantor advokat.
Namun, ia mengurungkan niatnya karena si advokat itu menggodanya. Dalam sebuah
keadaan bingung, ia lewat di depan sebuah rumah besar. Ia berpikir untuk
menjadi seorang pembantu rumah tangga. Ia pun menjadi pembantu Tuan dan Nyonya
Kornel.
Sementara
itu, Suparta yang sudah menjadi dokter tetap berusaha menjumpai Ratna kembali.
Ia telah kehilangan jejak kekasihnya itu. Ia juga menyesalkan keputusan ibunya
yang menentang keinginanya memperistri Ratna. Namun, ketika sikap ibunya
melunak, Suparta malah kehilangan jejak Ratna. Berkat pertolongan direktrisFrobelkweeschool,
Suparta mendapat alamat orangtua Ratna di Togagapu. Ternyata di rumah orangtua
Ratna, Suparta juga tidak bertemu gadis itu. Orangtua Ratna yang melihat
kesungguhan hati Suparta, memberikan alamat tempat kerja Ratna di Kebon Sirih.
Alangkah terkejutnya Supatrta mendapatkan bahwa Ratna dan adiknya sudah
berangkat ke Jakarta dan rumah tempat Ratna
bekerja tidak mengetahui tujuan Ratna ke Jakarta .
Sementara
itu, selama Ratna bekerja menjadi pembantu di rumah keluarga Kornel, berbagai
cobaan harus ia terima dengan tabah, Kehadiranya sebagai pembantu baru di
keluarga itu tak luput dari rasa iri Jene, pembantu yang bekerja di rumah
keluarga Kornel. Hingga suatu hari Ratna dituduh mencuri perhiasan nyonya
kornel atas tuduhan Jene. Ratna kemudian dibawa ke kantor polisi. Ketika para
polisi yang menjaganya lengah, ia melarikan diri, kemudian terjun ke sungai di
jembatan Kwitang. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Dalam keadaan
sekarat ia dibawa ke rumah sakit.
Sangat
kebetulan bahwa dokter yang merawat Ratna adalah Suparta. Pertemuan itu tentu
saja membesarkan hati Ratna dan Suparta. Keyakinan Suparta bahwa Ratna tidak
bersalah, ikut mempercepat pemulihan wanita itu. Untuk memulihkan nama baik
Ratna, Suparta menyewa pengacara terkenal untuk membantu Ratna di pengadilan.
Karena bagaimanapun, Ratna masih harus menghadapi pengadilan.
Di
pengadialn terbukti bahwa Ratna tidak bersalah. Si pelaku ternyata adalah Amat,
kekasih Jene. Pembantu keluarga Kornel yang bernama Jene ternyata diperalat
oleh Amat. Pengadilan memutuskan bahwa Amat diberi hukuman lima tahun penjara, sementara Jene tidak
diberi hukuman apapun walaupun ia sebenrnya juga ikut dituntut.
Sidang
pengadilan telah mempertemukan Suparta dengan Sudarma, adiknya, yang menjadi
saksi pertama, Atas kesepakatan Suparta dengan Sudarma, Ratna harus
beristirahat dia pavilion “Bidara Cina”. Gadis itu tidak boleh bertemu
sembarang orang kecuali Suparta yang memeriksa kesehatanya setiap sore. Lambat
laun kesehatan Ratna mulai membaik dan dia juga mulai ingat segalanya termasuk
hubunganya dengan Suparta.
Begitu
keluar dri rumah itu. Suparta segera melamar Ratna untuk kedua kalinya dan
segera memaksa Ratna untuk melakukanya hari itu juga. Kedua pihak keluarga
segera melaksanakanya, dan selesai upacara, Ratna dan Suparta pindah ke
Togagapu dimana rumah orangtua Ratna sudah lebih besar berkat Suparta. Suparta
dan Ratna segera pindah ke rumah sebelah orangtua Ratna yang sengaja dibeli
Suparta untuk hadiah pernikahan.
Opini:
Saya
merasa bahwa novel ini sangat menarik. Dimana perkembangan cerita yang sangat
luarbiasa dari awal cerita Ratna masuk sekolah hingga ia ditolak oleh keluarga
Suparta, orangtuanya bangkrut, ia mendapatkan pekerjaan, hingga ia menikah
dengan Suparta. Penggambaran karakter oleh Abdoel Moeis juga sanagt menarik.
Beliau menggambarkan karakter dengan sangat detail dan menarik. Secara
keseluruhan, novel ini adalah novel yang cocok dibaca oleh siapapun.
Moral:
-
Jodoh tidak akan lari kemana-mana asalkan kita percaya.
-
Kebenaran pasti menang.
-
Berjuanglah menghadapi masalah sberapa beratpun masalh itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar