CAMPUS SMP PLUS AL-AMANAH

CAMPUS SMP PLUS AL-AMANAH

SMP PLUS AL-AMANAH

SMP PLUS AL-AMANAH
RUANG BELAJAR SISWA

Rabu, 27 April 2011

PROFIL SMP PLUS AL-AMANAH

Selayang Pandang
      Seiring dengan derasnya perkembangan ilmu dan teknologi saat ini, dipandang perlu adanya stabilitasi mental dan akhlaq bagi generasi penerus bangsa khususnya peserta didik muslim. sebagaimana kita ketahui bagaimana gencarnya upaya-upaya untuk menciptakan dekadensi moral penerus bangsa melalui berbagai upaya dan cara baik secara langsung maupun tidak. Upaya tersebut begitu deras dibentangkan melalui berbagai media elektronik   atau media masa dengan satu tujuan agar generasi muda cenderung membenarkan apa yang dilakukannya walaupun berbentangan dengan nilai-nilai agama, etika dan estetika budaya bangsa kita. Namun kita akui bahwa ada nilai manfaat dari tayangan-tayangan televisi tersebut tetapi hal tersebut perlu adanya bimbingan dan pengawasan dari orang tua. 
       Oleh karena itu, SMP Al-Amanah Boarding Schol berupaya membantu negara dan orang tua untuk mencetak generasi muda yang unggul melalui sistem pembelajaran yang komperhensif memadukan sistem pembelajaran kepesantrenan dengan sistem pendidikan nasional. Perpaduan ini akan membentuk peserta didik yang unggul dalam akhlaqul karimah sehingga tertanam jiwa keimanan dan ketaqwaannya sedangkan kurikulum pendidikan nasional akan menciptakan anak didik yang kompeten dalam penguasaan ilmu dan teknologi sehingga bisa bersaing dalam penguasaan ilmu dan kemajuan teknologi. 

Visi 
SMP Plus Al-Amanah mempunya visi : "Terwujudnya SMP Al-Amanah sebagai sekolah terdepan dalam membentuk genarasi muda yang bertanggungjawab dalam kehidupan dunia dan akhirat."
Misi
1. Menjadikan SMP Al-Amanah sebagai sekolah pilihan dalam membangun kualitas iptek dan imtak
2. Membentuk peserta didik yang mampu menjadi Da'i dan Da'iah serta ditunjang dengan penguasaan bahasa              Arab, Inggris, dan Indonesia
3. Menjadikan peserta didik sebagai penghafal Al-Qur'an yang handal.
4. Menciptakan peserta didik yang kompeten dalam penguasaan teknologi seiring kemajuan teknologi
5. Menciptakan seluruh civitas SMP Al-Amanah yang Ikhlash, bertanggungjawab, inovatif dan kreatif.

Sistem Pembelajaran
     Pembelajaran dilaksanakan dari jam 7.00 s.d. 14.00 untuk kurikulum nasional yang dilengkapi dengan muatan plus di antranya: Bahasa Arab, Tahfiz Al-Qur'an, Praktek Ibadah dan Akhlaq. sedangkan ekskul yang dikembangkan yaitu : Klub bahasa inggris, Pramuka, Klub kajian aqidah, syari'ah dan akhlaq, Kesenian. Sedangkan kepesantrenan dimulai dari jam 15.30 (Kajian kitab-kitab, tahfidz dan tahsin, bahasa Arab, dan pelajaran kepesantrenan lainnya.)
      Dengan sistem pembelajaran yang tertata Alhamdulillah telah mampu membentuk peserta didik yang berprestasi secara internal maupun eksternal (juara umum lomba tingkat pesantren dan madrasah di kodya Bandung, Juara Cerdas Cermat, Juara pidato bahasa Arab dan Inggris, juara catur, juara Hafidz Al-Qur'an, dll) secara internal peserta didik hampir 80 % sudah khatam Al-qur'an minimal 10 Juz, tingkat kelulusan 100% dan lulusan-lulusannya masuk ke SMA unggulan.

Peserta Didik 
        Peserta didik yang ada di SMP Al-Amanah berasal dari Kab, Kota Bandung, Sumedang, Cimahi, Cianjur, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Depok, Jakarta. Secara klasifikasi ekonomi kami tidak hanya menerima peserta didik dari kalangan yang mampu saja tetapi juga dari kalangan tidak mampu yang dibebaskan dari seluruh biaya administrasi dengan syarat melampirkan surat keterangan dari pemerintahan setempat calon peserta didik.

Pengajar/Asatid
       Pengajar  kami berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta terkemuka di Indonesia (ITB, UPI, UIN, UNPAS, UNINUS) Kepesantrenan (Gontor, Al-Imarat, LIPIA )
          

Senin, 31 Januari 2011

Pendidikan dan Nilai-Nilai Islam


        Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:263) Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian jelaslah bahwa dalam upaya mengubah sikap dan tata laku anak didik bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan tanpa ada suatu persiapan, adanya suatu perencanaan merupakan bagian dari melaksanakan proses mendidik, tahapan ini di awali oleh beberapa persiapan, di antaranya :
1. Persiapan mentalitas Pendidik
    Mendidik bukan hanya menyampaikan materi ajar yang sifatnya memindahkan ilmu saja, namun di balik itu terdapat nilai-nalai pilosofis, apa yang kita sampaikan kepada peserta didik. Oleh karena itu,  Mentalitas pendidik perlu dibangun sejak awal sebelum melukan proses pembelajaran, hal ini dimulai dari motivasi pendidik itu sendiri bahwa mengajar merupakan bagian dari ibadah sehingga ketika segala sesuatu sudah disadari atas dasar ibadah tidak akan muncul unsur-unsur lain yang sifatnya merusak niat awal. Adanya hasil berupa materi lain dari proses pengabdian kita kepada Allah swt itu merupakan natijah yang patut kita syukuri tanpa melihat besar atau kecilnya hasil. itu semua atas dasar kepahaman bahwa "Hidup ini adalah ibadah."
"Ialah (Allah) Yang mengutus (Nabi Muhammad saw.) dengan petunjuk (yang nyata) dan agama yang benar (sejati), supaya Ia mengataskan agama itu (Islam) di atas segala agama yang lainnya, walaupun orang-orang musrik membencinya”. (Q.s. As-Shaaf : 9)

2. Persiapan Perangkat Pembelajaran
    Setelah mentalitas disiapkan, langkah selanjutnya ialah mempersiapkan perangkat pembelajaran karena hal ini mutlak perlu dilakukan oleh seorang pendidik dimulai dari menyusun pemetaan, kalender pendidikan, prota, promes, silabus, rpp, alat evaluasi, analisis dll)


3. Persiapan Materi Ajar
      Materi Ajar perlu kita persiapkan tentunya sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan dalam rencana pembelajaran sebelumnya, namun hal ini bisa kita perkaya dengan mengaitkan materi ajar yang bersifat komperhensif. Misalkan dengan materi akhlak materi ini bisa disampaikan dalam berbagai Mata pelajaran karena kata akhlak merupakan bentuk jama 'khuluq', tabiat, kebiasaan, kesatriaan. dengan demikian akhlak merupakan suatu keadan yang melekat pada jiwa manusia manusia, sehingga melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian (Din Zainudin, 2004:3).
       Selain itu akhlak juga dapat diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan secara spontan tanpa melalui proses-proses yang sitematis. istilah akhlak juga mempunyai pengertian yang hampir sama dengan istilah budi pekerti. hanya saja kalau akhlaq lebih cenderung kepada pengertian lebihh luas dibandingkan budi pekerti, karena budi pekerti cenderung kearah yang sifatnya hubungan antarmanusia sedangkan akhlak meliputi hubungan antara manuia dengan Allah, manusia dengan manusia, bahkan dengan makhluk hidup lainnya yang bersifat hayawani, nabatat, zamadat.
          Kita selaku manusai bisa membina hubungan baik dengan makhluk lain. hubungan baik tersebut dapat terjalin erat jika kita mampu menerapkan akhlak terpuji dengan sesama.

رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Baqarah/2: 129) 
      Dengan demikian jelaslah bahwa dalam melakukan proses pendidikan akan menghasilkan yang lebih bermanfaat apabila dalam mendidik bukan hanya asal menyampaikan materi ajar saja, namun juga diselingi dengan khasanah-khasanah islam. sebagaimana Allah swt di atas mengajarkan Al-Qur'an, As-Sunnah sehingga efeknya bisa mensucikan semua orang baik pendidik maupun peserta didik.